Ernawati, Guru SMPN 6 Wonogiri

Menjelang akhir tahun pembelajaran 2019/2020 wabah covid-19 tiba-tiba memporak-porandakan hampir semua sistem kerja di berbagai aspek, termasuk  pendidikan. Bagaimana tidak? Virus mematikan yang berasal dari Cina ini sontak membuat pemerintah segera bertindak untuk mengambil kebijakan. Kebijakan yang tentu saja untuk melindungi rakyatnya agar terhindar dari virus tersebut. Ada beberapa kebijakan yang diambil pemerintah untuk mengantisipasi menularnya virus corona atau covid-19 di masyarakat yaitu mulai dari memberlakukan karantina wilayah (lockdown) hingga PembatasanTugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik adalah mendokumentasikan kegiatan dalam bentuk rekaman video. Kegiatan yang direkam atau didokumentasikan dimulai dari membaca cerita fabel yang terdapat di buku paket bahasa Indonesia kelas 7. Kemudian peserta didik menentukan peristiwa yang terdapat dalam cerita fabel tersebut. Setelah itu, mereka merangkai peristiwa berdasarkan peristiwa yang telah didata menjadi sebuah cerita fabel menggunakan bahasa mereka sendiri. Di sini, peserta didik diberikan kesempatan untuk mengembangkan keterampilannya untuk berimajinasi dan keterampilan menulis cerita. Selanjutnya peserta didik membacakan atau mempresentasikan cerita yang telah disusunnya.

Sebelum pembelajaran diakhiri, sebagai refleksi, guru menanyakan kesan-kesan peserta didik  setelah mendapatkan tugas tersebut. Ternyata peserta didik merasa senang bisa mengerjakan dan tidak keberatan membuat video.

Video rekaman atau yang bisa saja disebut dengan istilah beken anak-anak sekarang, yaitu nge-vlogmenjadi kepuasan tersendiri bagi peserta didik. Mereka bisa mengabadikan kegiatannya sekaligus bisa mengasah keterampilan mereka di bidang teknologi. Nilai plus lainnya adalah para peserta didik bisa saja menjadi youtuber pemula. Mereka bisa mengisi youtube-nya dengan berbagai video kegiatan-kegiatan positif yang lainnya.

Hasilnya pun ternyata peserta didik antusias dan semangat mengerjakan tugas tersebut. Videonya pun juga tidak mengecewakan untuk ukuran peserta didik kelas 7 SMP. Sosial Berskala Besar (PSBB).

Sebuah kebijakan yang diambil pasti ada resiko yang dihadapi, baik dari aspek ekonomi maupun pendidikan. Dari sisi ekonomi, bisa dikatakan bahwa perekonomian drastis lesu. Rakyat menangis karena pendapatan berkurang. Banyak terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK), pengurangan karyawan, bahkan banyak tempat-tempat usaha ditutup. Pendidikan pun terkena imbasnya. Pemerintah mengimbau agar para guru dan peserta didik melaksanakan pembelajaran dari jarak jauh. Hal tersebut diharapkan bisa menekan terjadinya kerumunan massa di sekolah atau di berbagai tempat.

Kebijakan pemerintah tentang imbauan agar pembelajaran dilakukan dengan non tatap muka atau yang dikenal dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Dengan pembelajaran jarak jauh ini peserta didik belajar dari rumah (BDR). Pada awal-awal kebijakan ini diterapkan, guru dan peserta didik memang sempat bingung, bagaimana harus melakukan pembelajaran. Sementara materi pelajaran harus tersampaikan ke peserta didik.

Sejak adanya wabah covid-19 tersebut, guru mencoba memilih metode atau strategi pembelajaran yang sesuai. Guru berharap para peserta didik tidak merasa terbebani untuk bisa mengikuti pembelajaran dan tetap bersemangat mengerjakan tugas-tugas.

Membuat video (nge-vlog) mengasyikan

Istilah nge-vlog saat ini bukan merupakan sesuatu yang asing di telinga kita. Apa sebenarnya istilah nge-vlog itu. Seperti yang disampaikan oleh Master Admin dalam blognya “Sportainment”, 10 Juli 2018, Vlog adalah sebuah video dokumentasi jurnalistik yang berada di dalam web yang berisi tentang hidup, pikiran, opini, dan ketertarikan. Jadi semacam TV. Tapi ini dengan versi sederhana. (https://loop.co.id/articles/apa-sih-vlog-itu-kok-ngetren-banget-ya/full#)

Jadi pada kegiatan ini nanti, para peserta didik bisa mendokumentasikan aktivitas mereka. Kemudian menjadikan video.

Membaca cerita merupakan kegiatan yang disukai anak-anak, apalagi membaca cerita fabel. Selain menjadi hiburan, bagi mereka kegiatan ini juga melatih keterampilan dalam memahami dan mengungkapkan kembali cerita yang telah mereka baca. Perkembangan teknologi yang sangat cepat, membuat semua orang, termasuk anak-anak juga sangat cepat mengikutinya. Salah satunya adalah gawai atau HP Android. Dengan adanya alat tersebut kegiatan membaca buku dengan cepat pindah ke membaca HP, terlebih lagi di sana banyak sekali memberikan fasilitas apapun yang bisa diakses dengan cepat pula. Dengan cara mengunduh (download), informasi apapun dapat mereka ketahui dengan cepat.

Telepon genggam atau handphone banyak sekali menyediakan fitur-fitur menarik. Fitur-fitur tersebut bisa memfasilitasi anak mencoba-coba berkreasi, termasuk membuat video kegiatannya sehari-hari, atau dalam bahasa gaulnya disebut nge-vlog, yang saat sedang digandrungi masyarakat.

Berlatar belakang dari hobi masyarakat sekarang yang suka membuat video menggunakan handphone itulah muncul ide guru untuk menugasi peserta didiknya dengan tugas yang menyenangkan. Meskipun memang banyak juga kendala yang mereka hadapi. Merekam kegiatan dalam sebuah video menjadi trendanak-anak zaman now.  Bahkan sekarang ini banyak sekali youtuberyang mengunggah video-video mereka. Bagi yang sudah memiliki hobi, kegiatan itu mengasyikkan.

Berdasarkan hal itu, guru menggunakan peluang tersebut untuk digunakan sebagai strategi pembelajaran jarak jauh, sehingga peserta didik tetap asyik dan aktif belajar. Apalagi anak-anak zaman sekarang sudah banyak yang mempunyai HP. Sebagai sampel praktik baik, guru/penulis mengambil kelas 7A SMP Negeri 6 Wonogiri, tahun pelajaran 2020/2021.

Di awal pemberlakuan pembelajaran jarak jauh (PJJ) ini, guru menyampaikan materi pelajaran bahasa Indonesia tentang teks fabel, dengan KD Menyusun peristiwa cerita fabel secara urut atau kronologis. Tujuan kompetensi dasar (KD) ini peserta didik diharapkan mampu menyusun cerita fabel berdasarkan peristiwa secara urut dan kronologis serta mengkreasikan kegiatannya dalam bentuk video.

Proses pembelajaran jarak jauh ini, sebagai pendahuluan, pembelajaran diawali dengan guru menyapa 32 peserta didik klas 7A melalui WAG. Guru meminta siswa untuk mengisi link presensi yang telah disediakan. Alhamdulillah semua bisa hadir dan semua peserta didik dalam keadaan sehat wal afiat. Pada kondisi normal sebelum adanya wabah covid-19 ini, peserta didik klas 7A ini memang sangat antusias dan aktif dalam pembelajaran.

Mengawali pembelajaran dengan berdoa menjadi sebuah pembiasaan yang dilakukan oleh guru. Pada langkah ini, guru meminta salah satu peserta didik untuk memimpin doa. Memasuki kegiatan inti pembelajaran, peserta didik diminta menyimak video pembelajaran terkait kompetensi dasar yang dikirim guru di google classroom. Selain itu, peserta didik juga diminta mempelajari materi teks fabel di buku paket, halaman 195 s. d. 205. Guru memberikan penjelasan langsung melalui WAG atau video call. Kemudian guru membuka kesempatan tanya jawab kepada peserta didik yang merasa belum memahami materi, melalui chatwhatshapp, video call, atau langsung di classroom.

Pada tahap akhir kegiatan inti pembelajaran, guru meminta peserta didik untuk mengerjakan tugas yang diberikan. Guru tetap memantau dan membimbing peserta didik dalam belajar jika ada yang mengalami kesulitan. Guru juga meminta partisipasi orang tua/wali agar bisa mendampingi putra-putrinya dalam belajar.

Tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik adalah mendokumentasikan kegiatan dalam bentuk rekaman video. Kegiatan yang direkam atau didokumentasikan dimulai dari membaca cerita fabel yang terdapat di buku paket bahasa Indonesia kelas 7. Kemudian peserta didik menentukan peristiwa yang terdapat dalam cerita fabel tersebut. Setelah itu, mereka merangkai peristiwa berdasarkan peristiwa yang telah didata menjadi sebuah cerita fabel menggunakan bahasa mereka sendiri. Di sini, peserta didik diberikan kesempatan untuk mengembangkan keterampilannya untuk berimajinasi dan keterampilan menulis cerita. Selanjutnya peserta didik membacakan atau mempresentasikan cerita yang telah disusunnya.

Sebelum pembelajaran diakhiri, sebagai refleksi, guru menanyakan kesan-kesan peserta didik  setelah mendapatkan tugas tersebut. Ternyata peserta didik merasa senang bisa mengerjakan dan tidak keberatan membuat video.

Video rekaman atau yang bisa saja disebut dengan istilah beken anak-anak sekarang, yaitu nge-vlogmenjadi kepuasan tersendiri bagi peserta didik. Mereka bisa mengabadikan kegiatannya sekaligus bisa mengasah keterampilan mereka di bidang teknologi. Nilai plus lainnya adalah para peserta didik bisa saja menjadi youtuber pemula. Mereka bisa mengisi youtube-nya dengan berbagai video kegiatan-kegiatan positif yang lainnya.Hasilnya pun ternyata peserta didik antusias dan semangat mengerjakan tugas tersebut. Videonya pun juga tidak mengecewakan untuk ukuran peserta didik kelas 7 SMP

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *